DEMO BURUH DI BATAM , KIAN BRUTAL

Demo Buruh Kian Brutal, Batam Mencekam


BATAM-Situasi Kota Batam sepanjang Kamis (24/11) mencekam. Warga diliputi ketakutan luar biasa dan takut keluar rumah atau kantor karena aksi anarkisme terjadi di sejumlah titik. Toko-toko dan pusat perbelanjaan tutup karena takut menjadi sasaran amukan dan dijarah massa.

Situasi Kota Batam kemarin mengingatkan masyarakat pada kerusuhan yang terjadi tahun 1998 silam. jalan-jalan yang biasanya ramai, bahkan macet di sejumlah titik, tampak agak lengang. Tidak banyak kendaraan pribadi yang melintas di jalan raya. Mobil-mobil mewah yang biasanya berseliweran di jalan-jalan raya Kota Batam bahkan sama sekali tidak terlihat.

Di kawasan pusat bisnis Nagoya-Jodoh, sejumlah perusahaan memilih melarang karyawannya pulang sendirian karena menilai situasi belum aman. Para karyawan diantar pulang dengan menggunakan kendaraan kantor. Akibatnya, banyak karyawan yang baru tiba di rumah menjelang tengah malam.

Kondisi yang mencekam itu membuat aktivitas perekonomian nyaris lumpuh. Pabrik-pabrik di sejumlah kawasan industri tidak bisa beroperasi karena karyawannya ikut berunjuk rasa atau tidak bisa/terlambat masuk kerja karena ketiadaan angkutan. Banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhannya karena toko-toko tutup.

Anak-anak sekolah tidak sedikit yang terpaksa absen. Banyak orangtua yang memutuskan menjemput anaknya dari sekolah karena khawatir kerusuhan akan semakin membesar.

Situasi mencekam ini sendiri dipicu aksi demo buruh untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Batam tahun 2012. Aksi ini merupakan lanjutan dari demo sehari sebelumnya yang juga berlangsung rusuh meski tidak meluas seperti demo hari kedua kemarin. Kerusuhan yang terjadi pada aksi demo sehari sebelumnya hanya terjadi di depan Kantor Walikota Batam yang menjadi pusat konsentrasi massa.

Namun dalam aksi demo lanjutan kemarin, para pengunjuk rasa tidak hanya bertindak anarkis dengan melempari Kantor Walikota Batam dan membakar sejumlah kendaraan yang parkir di sana, tetapi juga melakukan aksi serupa di sejumlah titik di Kota Batam. Mereka menyisir pos-pos polisi lalulintas (polantas) di seluruh Kota Batam dan langsung merusaknya dengan cara membakar atau melemparinya hingga seluruh kaca-kacanya hancur berantakan. Nyaris tidak ada pos polantas yang luput dari amukan pengunjuk rasa. Informasi yang dikumpulkan koran ini, ada 18 pos polantas yang dibakar atau dirusak massa. Sejumlah markas kepolisian sektor (polsek) dan atribut berbau kepolisian, seperti papan nama di depan Markas Polresta Barelang, juga tak luput dari amukan massa.

Pos polantas yang dirusak massa antara lain yang terletak di Simpang Gelael Batam Centre, Simpang Jam, Simpang Kabil, depan Paninbank Lumbung Rezeki Nagoya, Pos Nagoya dekat CIMB Niaga, Simpang Panbil, Kawasan Industri Batamindo Mukakuning, MGKR Batuaji, dan Simpang Basecamp. Pos-pos tersebut dilempari massa dengan menggunakan batu dan kayu sehingga kaca dan atapnya hancur.

Ada juga yang dibakar massa seperti Pos Polisi Pasar Aviari, Batuaji. Kepulan asap hitam tampak membubung dari pos polisi itu. Para demonstran dengan penuh amarah dan brutal langsung melempari pos polisi itu dengan batu setibanya di lokasi. Sementara beberapa orang lain menyirami pos dengan bensin lalu membakarnya. Beruntung tidak ada polisi yang berjaga di lokasi saat kejadian. "Tanpa ada komando, pendemo itu langsung melempari dan membakar pos itu," kata Anto, salah satu saksi mata di tempat kejadian.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban di pihak kepolisian dalam aksi pengrusakan dan pembakaran pos-pos polisi yang dilakukan massa. Saat kejadian, pos-pos polisi itu memang umumnya kosong dari penjagaan petugas.

Selain pos/markas polisi, massa juga mencegat sejumlah kendaraan dinas, baik mobil maupun sepeda motor, yang melintas di jalan raya. Beberapa di antaranya langsung mereka bakar. Mobil dinas anggota DPRD Kepri Ahars Sulaiman termasuk salah satu yang dibakar massa. "Iya, mobil dinas saya distop massa yang lalu membakarnya," kata Ahars yang dihubungi melalui telepon.

Ia mengatakan mobil Toyota Innova bernomor polisi BP 40 C itu dihentikan pekerja dalam perjalanan dari Batuaji ke Batam Centre. Saat dihentikan paksa oleh pekerja dan dibakar, Ahars tidak sedang berada di dalam mobil. "Waktu itu, saya baru diantar ke Batuaji. Hanya ada supir dan anak perempuan saya dalam kendaraan," kata Ahars bercerita. Anak perempuannya yang berusia 10 tahun langsung disuruh turun secara paksa oleh pekerja. "Anak saya trauma, dia melihat mobil itu dibakar di depan matanya secara langsung," kata Ahars.

Ahars mengatakan memaklumi kemarahan pekerja akibat tuntutan UMK sama dengan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) belum diakomodiasi pemerintah. Namun, menurut dia, seharusnya pekerja lebih bersabar dan tidak merusak aset pemerintah. Ia mengatakan aset pemerintah dibeli menggunakan uang rakyat, sehingga bila dirusak dan dibakar, maka akan merugikan pekerja juga. "Karena tetap saja, akan kembali penganggaran pembelian atau perbaikan aset pemerintah, menggunakan uang rakyat," kata dia.

Selain mobil Ahars, dua mobil dinas anggota DPRD Batam juga dirusak massa. Kedua mobil itu milik Sallon Simatupang dan Ganda Tiur Simorangkir. Kedua mobil itu dirusak saat diparkir di halaman Gedung DPRD Kota Batam.

Massa buruh juga membakar sebuah mobil operasional Dinas Perhubungan Kota Batam di kawasan Kantor Walikota Batam. Saksi mata di tempat kejadian Ijal (34), mengatakan pembakaran itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat para buruh hendak membubarkan diri. Mereka mengamuk saat melihat sepeda motor buruh yang diparkir di sekitar Masjid Raya Batam Center, dirusak oleh aparat kepolisian dan Satpol PP. "Melihat motornya dirusak ribuan buruh tersebut terprovokasi untuk melakukan hal yang sama. Mereka mencari-cari mobil dinas PNS di lingkungan Pemko Batam tapi tidak ketemu. Mereka lalu melihat sebuah mobil operasional Dishub lalu dibakar," katanya.

Mobil Toyota Kijang warna merah dengan nopol BP 1029 C milik Dinas Kebersihan dan Kebersihan (DKP) Kota Batam juga dibakar massa. Mobil itu tampak hangus terbakar pada bagian belakang dan bagian depannya rusak dihancurkan pendemo. Mobil itu terjebak saat massa melakukan konvoi dari Kantor Walikota Batam di Batam Centre ke Nagoya usai bentrok dengan polisi di depan Kantor Walikota. Tanpa ada basa-basi, massa langsung menyuruh supir turun dan lantas membakar mobil. Mobil itu lalu diamankan pihak kepolisian di Pos Polisi Nagoya, depan Nagoya Hill.

Tak hanya kendaraan milik pemerintah, di sekitar Simpang Kabil hingga Kawasan Industri Batamindo dan Panbil, massa membakar satu unit sepeda motor dan empat unit mobil jenis Suzuki Carry dan Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza. Selain membakar kendaraan bermotor dan pos polisi, massa juga memblokir jalan menuju Batamindo dan Kabil. Pekerja yang hendak masuk kerja dilarang dan diminta kembali pulang.

"Tidak ada yang boleh kerja sampai ada kesepakatan KHL Rp1,76 menjadi UMK Batam pada 2012," kata seorang massa yang memaksa puluhan karyawan perusahaan berbalik arah dan pulang.

Kantor Walikota Hancur
Aksi demo puluhan ribu pekerja berlangsung sejak pagi saat warga Batam berangkat kerja. Di tengah jalan, para pengunjuk rasa mencegat kendaraan untuk menurunkan para pekerja untuk ikut berdemo. Massa lalu bergerak dari berbagai arah, seperti Batuaji, Batuampar, Sekupang, dan Batam Centre menuju Kantor Walikota Batam. Secara bergelombang, massa buruh tiba di depan Kantor Walikota sekitar pukul 08.00 WIB.

Sekitar pukul 09.30 WIB, buruh mulai berorasi di depan Kantor Walikota. Dalam orasinya, massa menuntut Walikota Batam Ahmad Dahlan segera menemui mereka dan menyampaikan kepada mereka secara langsung berapa nilai UMK yang akan direkomendasikan kepada Gubernur Kepri. "Saya harap teman-teman bisa mengontrol diri, jangan ada yang anarkis. Kita di sini datang untuk meminta Ahmad Dahlan segera menemui kita dan mengakomodir angka yang kita sampaikan," ujar Ketua Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPSI) Kota Batam Syaiful Badri Sofyan melalui pengeras suara.

Demonstran memberikan deadline hingga pukul 10.00 kepada Dahlan untuk menemui mereka. Namun hingga waktu yang ditentukan lewat, Dahlan tak kunjung turun menemui pendemo. Melalui pihak kepolisian, buruh kembali memberikan waktu 15 menit kepada Dahlan untuk menemui mereka. Tapi, Dahlan kembali tidak menggubris permintaan para pendemo.

Situasi buruh makin memanas. Polisi mencoba bersikap persuasif dengan menghampiri para buruh untuk meminta agar tidak melakukan tindakan anarkis. Tapi, imbauan itu tidak mampu lagi meredam emosi para pekerja. Entah siapa yang memulai, aksi lempar batu ke arah aparat keamanan mulai terjadi. Lemparan batu dan kayu serta kaca ke arah petugas keamanan yang berjaga di gerbang pintu masuk Kantor Pemko Batam semakin deras. Buruh juga berusaha memaksa masuk ke Kantor Walikota tetapi tidak bisa menerobos barikade aparat keamanan.

Tidak bisa menembus pintu depan, ribuan buruh akhirnya menyerang Kantor Walikota Batam dari sektor kanan dengan melemparinya dengan batu dan kayu. Kaca-kaca gedung itu hingga ke lantai tiga hancur total.

Melihat massa semakin beringas dan tidak terkendali, pasukan antihuru-hara kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Kondisi akhirnya bisa dikuasai setelah Syaiful Badri Sofyan memberikan arahan melalui pengeras suara agar buruh bisa tenang. Buruh pun kembali tenang dan aksi lempar batu terhenti sementara. "Saya berharap teman-teman bisa tenang, jangan mau diprovokasi, kita kemari untuk menuntut UMK bukan anarkis," ujar Syaiful.

Tapi sekitar pukul 10.45, suasana kembali memanas. Sejumlah buruh berusaha merusak pagar kawat berduri yang dipasang aparat keamanan di depan pintu gerbang utama Kantor Walikota. Pukul 11.50, pos keamanan satpam di depan pintu gerbang utama itu dibakar massa. Aksi lempar juga kembali terjadi di sektor kanan Kantor Walikota.

Sekali lagi polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Petugas keamanan berhasil memukul mundur massa dan bahkan menyisir hingga ke halaman gedung DPRD Kota Batam. Tak berhenti sampai di situ, puluhan kendaraan roda dua milik buruh yang diparkir di depan Kantor Walikota dan Imigrasi jadi sasaran. Petugas dengan menggunakan tongkat memukul motor buruh, dan sebagian lagi dengan menggunakan kaki merubuhkan motor-motor yang diparkir berjejer. Hal itu membuat kemarahan buruh memuncak.

Suasana kemudian bisa ditenangkan setelah Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Kapolda Kepri Brigjen Pol Raden Budi Winarso datang dan menemui massa. Dan akhirnya dapat disepakati untuk berunding kembali antara serikat pekerja dengan tim Pemko yang diketui oleh Ahmad Dahlan. Namun pada saat perundingan kericuhan kembali pecah pada pukul 13.00 WIB dan tidak terkendali lagi.

Akhirnya polisi kembali membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Ribuan buruh membubarkan diri hingga ke Masjid Raya Batam. Namun aksi saling serang terjadi. Berkali-kali polisi mengejar massa dan begitu juga sebaliknya. Buruh terbagi beberapa kelompok.

Polisi berhasil mengamankan beberapa buruh yang dianggap sebagai provokator terjadinya kerusuhan. Namun, hal tersebut tidak menghentikan kerusuhan. Buruh akhirnya pergi dari depan Kantor Walikota Batam tapi mereka kemudian membakar motor yang parkir di samping lapangan Engku Putri, tepatnya di depan rumah makan Pondok Gurih. Sekitar pukul 14.00, Kantor Walikota aman dari pendemo.

Tapi, demo belum selesai. Massa buruh secara terpencar berkonvoi keliling Batam. Mereka menyisir pos-pos polisi dan lalu merusak atau membakarnya. Di tengah jalan, mereka mencegat kendaraan dinas milik pemerintah lalu dibakar beramai-ramai.

Dalam aksi demo di depan Kantor Walikota, sedikitnya empat orang terluka, yakni Agus Nainggolan dari buruh, Suyanto dari buruh, Hendri dari buruh dan terakhir Radomi dari Satpol PP. Agus Nainggolan dan Suyanto mengalami luka pada bagian kepala akibat terkena pukulan benda tumpul.

0 komentar:

Posting Komentar